Sekolah Idaman_Sekolah MASTER

Arrow
Arrow
Slider

Sekolah Idaman di Imaji Siswa-Siswi Master

Sekolah Idaman 

Kamis, 19 Mei 2016, Sekolah MASTER Depok 

 

Oleh Rianto Irawan

19 Mei 2016 Serrum berkunjung ke Sekolah Masjid Terminal (Master) Depok. Serrum mengadakan Proyek Sekolah Idaman. Yakni sebuah usaha riset pendidikan dengan pendekatan seni rupa berupa obrolan mengenai sekolah. Sekolah Master merupakan sekolah kedua yang dikunjungi dalam Proyek Sekolah Idaman. Sebelumnya Sekolah Menengah Atas (SMA) 7  Tanggerang Selatan. Selama ini urusan sekolah adalah urusan guru, komite sekolah,  kepala sekolah dan lainnya. Murid jarang terlibat dalam mengobrolkan tentang sekolah. Serrum pun melibatkan siswa-siswi Sekolah Master dalam menggali sekolah dari fisik, budaya, dan juga sistem.

 Kelas yang dilibatkan merupakan gabungan kelas 1 dan 2 SMA. Di sebuah Mushola sekitar 50 anak terlibat dalam diskusi Proyek Sekolah Idaman. Sekolah yang mereka imajikan dalam pikiran yang hanya berupa ide mulai mereka tuangkan dalam tulisan dan juga gambar.

Pembagian kelompok dilakukan sesuai gender, laki-laki dan perempuan. Setiap kelompok bisa  terdiri dari 6 orang.  Spidol dan juga kertas gambar dibagikan untuk mencatat dan juga menggambar ide-ide mereka tentang sekolah. Setiap pendapat berupa tulisan dan gambar dari setiap kelompok mesti memiliki argumentasi. Artinya mereka mempunyai argumen mengenai sekolah yang mereka idamkan.

Anita dan Kiki misalnya menginginkan sekolah berbentuk indoor. Di mana di dalamnya sekolah banyak rerumputan dan ada meja bundar untuk belajar.  Sekolah mirip seperti stadion yang bisa terbuka dan tertutup atapnya secara otomatis. Sekolah memberikan suasana nyaman dengan pepohonan yang rindang.

Mereka pun menginginkan guru jangan terlalu tua.  Umur guru 35 tahun. Alasannya  agar guru dan murid dapat membaur dalam belajar.  Dalam imaji dan pikiran siswa-siswi, di sekolah mereka, anak-anak bisa memilih pelajaran sesuai minat dan bakat. Tentu biayanya digratiskan untuk semua siswa-siswi. Anak-anak yang belajar dibebaskan membuat karya. Misalnya karya tulis yang akan diterbitkan menjadi buku. Tidak ada seragam.  Sekolah ini gratis jadi tidak memaksakan pembelian seragam.Menggunakan sistem kekeluargaan di dalam sekolah. Tidak merokok di sekitar dalam dan sekitar sekolah. Tidak adanyasiswa-siswi berkelompok menjadi geng-gengan.  Pemberian pekerjaan rumah (pr) oleh guru tidak setiap hari.

Ada kelompok yang menginginkan sekolah itu harus gedung bertingkat dan mempunyai eskalator. Dan murid-murid bersepada menuju sekolah.  Di atap gedung sekolah digunakan untuk lapangan olahraga semisal futsal dan basket. Ada kelompok yang menamakan sekolah mereka adalah Sekolah di Atas Awan. Ibaratnya sekolah bisa di mana saja. Ada juga yang menamakan Your Second Home. Sekolah merupakan rumah kedua mereka belajar.

Dari diskusi dan pemaparan mengenai ide mereka tentang sekolah ada beberapa yang menjadi catatan. Pertama, banyak ide yang diungkapakan merupakan sekolah gedung bertingkat yang dikelilingi suasana pepohonan yang memberikan kenyamanan. Sekolah juga adalah tempat di mana mereka mendapatkan teman baru, mencari ilmu, memperbaiki diri, dan menjadi lebih baik. Kedua, dari segi ekstakurikuler siswa-siswi master menginginkan olahraga seperti renang, berkuda dan juga memanah sebagai eksrakurikuler yang bisa diikuti. Sebab itu yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.  Ketiga, hubungan guru dan murid dalam belajar yang cair. Tidak kaku dan terkesan galak. Siswa pun harus sopan dengan guru.

 

Serrum, on May 19, 2016, held Ideal School project at Masjid Terminal (Master) School in Depok. It was a research of education using fine art approach through discussion about school issues. Master School was the second place for Serrum, as it has prior visited SMA 7 in South Tangerang during the project. School issues were usually handled by teachers, committee, head master etc. Students have yet to be involved in discussing school issues. Based on this problem, Serrum tried to involve Master School students to deepen school from physic, culture and system.

Two classes from the first and second grade of senior high school were involved in the discussion. Groups were made based on gender with six students per group. They were instructed to write and draw their ideal school imagination using markers in papers. Besides, they were also expected to have argumentation over their opinion of ideal school.

Anita and Kiki, for instance, wanted an indoor school where they can study on round tables and grass become its floor. They expected to have a school which appears to be like stadium with automatic open and closed ceilings while leafy trees also stimulated comfortable learning atmosphere. Those students also requested to have teachers with age limitation of 35 years old as they expected to have mingled teachers.

The Master School students wanted to choose subjects they like the most according to their interest and potency. For instance, their research article will be uploaded to sort of publication website; no school uniforms, no school tuition, no smoking inside and around school area, no students gang group and no daily home works.

Some other students wanted their school to be multi-floors with escalator facilities while the students were riding bicycle to go to school. There were also training field on the school rooftop, initiating some students to call it Sekolah di Atas Awan or Above Sky School. Some others expected to have a school named Your Second Home as it is their second home to learn and study.

Notes have already been taken during discussion and presentation with the students. First of all was the multi-floors school surrounded by trees, giving comfortable atmosphere. School is also a place where students can study, get friends, introspect themselves and be a better person. Secondly, students wanted extracurricular such as swimming, horse riding and archery as taught by Moslem prophet Muhammad SAW. Third, blend relationship between students and teachers but remains putting forward respect.

Posted in Lab, Sekolah Idaman and tagged , , , , , , , , , .