KurikuLab 2014

Review KurikuLab

kurikuLAB merupakan proyek seni dari seniman kolektif bernama Serrum. Serrum merespon ruang galeri menjadi laboratorium dalam waktu seminggu. Laboratorium itu diisi dengan berbagai program yang bernama Kelas Eksperimen, Focus Group Discussion, Rec. Ayo Rec., Kelas Gambar Anak, dan Showcase Serrum. Laboratorium ini menjadi tempat kerja kolaborasi Serrum bersama praktisi lintas disiplin seperti para siswa, guru, kepala sekolah atau pengelola sekolah, aktivis dan kritikus pendidikan, pengagas sekolah alternatif, Dinas Pendidikan, hingga anggota DPRD.

Laboratorium ini menjadi modul yang membicarakan, membongkar dan menginventarisir poin-poin penting dalam persoalan pendidikan di Indonesia, narasi-narasi yang muncul dalam pendidikan seperti
metode, sistem, tujuan dan lain-lain menjadi dialog yang dapat dibagi dari berbagai sudut pandang. Tanpa harus terjebak terhadap romantisme persoalan pendidikan yang tak kunjung selesai, laboratorium ini berupaya untuk menciptakan ekperimentasi artistik dalam membongkar kemungkinan-kemungkinan lain mengenai pendidikan.

Setelah proses laboratorium selesai, berbagai pembahasan, gagasan, pernyataan maupun pertanyaan menjadi karya yang akan dipresentasikan dalam bentuk pameran seni rupa. Pameran ini menampilkan artefak dan rekaman yang terjadi selama proses laboratorium berlangsung seperti video, foto, coretan text dangambar.

Serrum menggunakan Galeri Cipta II selama dua minggu, terhitung sejak 16 Oktober sampai dengan 30 November. Seminggu pertama Serrum menggunakan galeri sebagai laboratorium. Hari pertama, 16 Oktober 2014 Serrum menggunakan laboratorium dengan kegiatan bernama Kelas Eksperimen “Rupamatika” yang berkolaborasi dengan Ibu Oktiza Devina s.Pd dan menggundang siswa SMA-SMK Jakarta.

Hari ke dua, 17 Oktober 2014. Serrum menggunakan laboratorium dengan kegiatan Focus Group Discussion 1 dengan tema “Mengajardengan cara yang berbeda” , berkolaborasi dengan Sapto Budimayo(Guru Senirupa), Aditiya Nugraha (Guru Private), drh. Darwono (Guru Biologi), Ilham Wahyudin (Guru Fisika), Agus Sampurno (gurukreatif.wordpress.com), Cintra Afridiyana (Guru Kimia), Ramah Handoko (Creative Teaching. Kegiatan ini berlangsung cukup menarik, MG. Pringgotono dan Angga Wijaya selaku curator pamerandan anggota Serrum menjadi moderator diskusi yang ditemani pula oleh dua penulis yaitu Farid Rakun dan Rianto Anarki. Pertanyaan dasar seperti “Guru untuk apa?” menjadi awalan diskusi mengenai peran guru. Selain itu guru menceritakan berbagai pengalamanmereka mengajar dengan metode pengajar yang berbeda dan kreatif.

Hari ke tiga, 18 Oktober 2014. Serrum menggunakan laboratorium dengan kegiatan Focus Group Discussion 2 dengan tema “Sekolah:Cara dan Tujuan” , berkolaborasi dengan Marda Hardinggarjati
(ESOA), Yuli Prasetyo (Kepala Sekolah ABK Talenta), Deni Rodendo (Kepala Bimbel Villa Merah), Sono (Wakil Kepala SMA 93), Bandung Mawardi (pemerhati pendidikan, penulis, Lestya Primayanti (Kepala Sekolah Kembang), Wendi (SMA Regina Pacis).

Hari ke empat, 19 Oktober 2014. Serrum menggunakan laboratorium dengan kegiatan Focus Group Discussion 3 dengan tema “Kebijakan Pusat vs Inisiatif Lokal”, berkolaborasi dengan Jimmy F. Paat
(Kritikus Pendidikan), Sahat Farida Berlian (DPRD, Depok komisi D), Ibe Karyanto (Sanggar Anak Akar), Monica Irayati (ESOA), Dr. Hilmar Farid (sejarawan, aktivis, pengajar), Syafiatudina (Peneliti, KUNCI Cultural Studies Center), Rahman Seblat (Rumah Tanpa Jendela), Aprina Murwanti (Dosen UNJ).

Setelah 4 hari dilakukan berbagai kegiatan laboratorium, pada dua hari berikutnya 20 dan 21 Oktober laboratorium digunakan sebagai inkubasi proses merancang artistic hasil kegiatan sebelumnya, untuk dipresentasikan melalui pameran seni rupa. Serrum mendisplay data dan rekaman; video, foto, coretan text dan gambar menjadi karya instalasi besar di ruang utama galeri. Karya tersebut berupa empat meja yang diproyeksikan video rekaman kegiatan laboratorium; Kelas eksperimen dan FGD. Selain itu terdapat instalasi artefak coretan text dan gambar yang di pajang berdimensi pada panel galeri.

Selain karya instalasi hasil laboratorium berupa meja proyeksi dan artefak. Terdapat beberapa karya lainnya, seperti karya mural yang berada di depan galeri, ruang “showcase” yang menampilkan karya retrospektif serrum berupa arsip program dan kegiatan serum yang sudah dilakukan selama ini. Selain itu terdapat tiga karya interaktif yang terus berjalan selama pameran berlangusng yaitu karya “Kelas Gambar” yang terbuka untuk anak-anak menggambar dan memamerkan karya gambarnya. Karya “Rec. Ayo Rec.” instalasi studio praktik tutorial, Serrum memfasilitasi perekamanan video “how to” bagi pengunjung yang ingin berbagi ilmu dan pengalamannya. Hasil video tersebut ditampilkan di TV selama pameran berlangsung. Karya “Rumus” sebuah papan tulis besar, pengunjung dapat menuliskan berbagai
rumus. 

 

Posted in Review.

Comments are closed.